Sabtu, 29 Oktober 2011

CONTOH MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

MAKALAH



MANAJEMEN DALAM SEKTOR AGRIBISNIS
SEBAGAI SUMBER PERSPEKTIF GLOBAL

D
I
S
U
S
U
N
 OLEH:
                               NAMA:   KETUA         : ADI RAHMAN
                                    ANGGOTA               :1. ARI BAGITO
                                                                         2. DAHLIA         

                               DOSEN PEMBIMBING  : NOVEGYA RATIH P, SE

UNIVERSITAS BATURAJA
UNBARA
Jl. Ratu penghulu No 02301 Karang Sari 32115 Telp./fax. (0735)326122
BATURAJA –SUMATERA SELATAN




BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Ø Pengertian Agribisnis
Agribisnis berasal dari kata  Agribusiness, di mana Agri=Agriculture artinya pertanian dan  Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit. Dan beberapa menurut para ahli:
ü  Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993): 
Agribisnis berasal dari kata agri  dan  bisnis. Agri berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan.
ü  Pengertian agribisnis menurut Wikipedia adalah :
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 

ü  Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004):
Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

ü  Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998): 
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan  dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan  keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan  usaha yang ditunjang  oleh kegiatan pertanian.

ü  Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk: 
Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.

ü  Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994):
Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
Ø Pengertian Manajemen
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
Manajemen sebagai suatu proses,
1. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya,Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
 Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer  mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
4t6
Ø Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannyapendapat beberapa penulis sebagai berikut:

ü  Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
  1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapaisasaran tadi.
ü  Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
ü  Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
  • Mengambil keputusan
  • Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
§  Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuandan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

ü  Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

ü  Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

ü  Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

ü  Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

ü  Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
ü  Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
ü  Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Ø Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :

  1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
  2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.
  3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.


Ø Manajemen Agribisnis
Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi atau ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori ekonomi saja, tetapi juga teori pengambilan keputusan. Keunikan dari manajemen agribisnis terletak pada karakteristik agribnisnis yang berbeda dengan bisnis atau sector ekonomi yang lain, bukan dari teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Seingga lebih tepat jika disebut sebagai menjerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik karena sifat produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas. Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer (agribisnis) digunakan untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti keberhasilan agribisnis

I.2. Batasan Masalah
  1. Peran manajer di dalam menghadapi perspektif global pada masa mendatang?
  2. Strategi manajer dalam pembangunan manajemen?

I.3. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana peran manajer dalam menghadapi sebuah prospektif secara global?
  2. Bagaimana strategi manajer di dalam memaksimalkan kerja berorganisasi dalam manajemen?








BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian
Dengan terjadinya perubahan lingkup organisasi agrabisnisdi dalam industri perkebunan mau tidak mau akan menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan penyesuaian. Sebagian perlu mengkaji ulang strategi manajemennya berdasarkan:
-          kepentingan pokok sumber manajemen tersebut
-          perubahan bidang kerja manajer dan semua bidang yang terkait
-          kebutuhan akan peningkatan kemampuan mamnajer agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan akibat perubahan yang terjadi

Pokok kecendrungan berkaitan dengan organisasi agribisnis yaitu bentuk dasar tugas manajer dan kemampuan yang di butuhkan untuk di tampilkan.
Dalam studi kasus yang ditampilkan mengambarkan proses dari penciptaan program pengembangan manajemen dalam suatu perusahaan perkebunan besar dan menitik beratkan pada unsur kunci bagi kesuksesan prestasi. Pada akhirnya, kecendrungan dalam pengembangan manajemen di tampilkan untuk menitik beratkan perubahan filosopi dan teknik yang berjalan dan oleh karenanya perusahaan-perusahaan harus berharap kapan untuk memperbaiki pengembangan strategi manajemen mereka.

II.2. Sumber Manajemen

      Dalam suatu era perubahan yang berkesinambungan dan intensif, kebenaran seperti di bawah ini akan menjadi bukti nyata:

-          Sistem manajemen adalah bersifat pokok.
-          Sejak dahulu aset terpenting dari sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia dan sebagai modal pokoknya adalah intelektualitas. Manajemen merupakan kunci dari sumber daya manusia  karena tanpa manajemen yang efektif, organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul akibat dari teknologi, perubahan teknologi dan lingkungan yang sudah berjalan  dalam kegiatan industri.
-          Tugas manajer dan tugas terkait merupakan subjek dari perubahan radikal.
-          Dalam menghadapi perubahan tidak mungkin untuk menentukan statistik penjabaran tugas untuk staf manajemen karena bentuk tugas akan pada akhirnya berubah untuk mengarah kepada peran lain dan tanggung jawab baru.
-          Manajer yang mempunyai kemampuan ( seperti: pengetahuan, kecakapan, dan keahlian) akan di perlikan dan terus berubah.
-          Secara logika dapat dikatakan bahwa jika bentuk tugaas telah dirubah maka kemudian kecakapan yang di butuhkan untuk memenuhi tugas tersebut juga akan berbeda.
-          Manajer perlu mengadakan perubahan agar tetap efektif.


Dalam dunia yang selalu berubah , manajer tidak akan lagi efektif di posnya jika mereka tidak pleksibel untuk merubah sikap mereka menghadapi tantangan dari tugas-tugas baru.
Sekali organisasi mengenai perubahan dalam pengetahuandalam pengetahuan, sikap dan prilaku dari manajer dan seluruh sisa dari gugusan tugas, maka pertanyaan berikut harus di ajukan untuk menjamin bahwa perubahan yang diinginkan terjadi:

-          Apa tugas manajer dan bagaimana dapat berubah?
-          Apakah manajer memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas secara efektif ?
-          Bagaimana cara organisasi terlibat dalam proses peraliran manajer untuk menemukan kebutuhan yang diharapkan dan untuk dikembangkan ?

Kita tunda pertanyaan tadi yang berhubungan dengan manajer, tetapi juga berkaitan dengan seluruh karyawan tingkat lapangan hingga direktur utama. Untuk menjawabnya kita harus dapat membuat organisasi yang mampu menyelami sumber manajemennya dan menentukan strategi perubahan guna menghadapi tantangan dimasa mendatang.





II.3. Kecendrungan Perubahan di Bidang Agribisnis

            Dalam konteks ini sangat penting untuk mengenali kecendrungan perubahan besar yang terjadi di bidang agribisnis ( industri perkebunan ) di seluruh dunia. Ini dapat di kelompokkan menjadi 3 kategori perubahan:

-          perubahan dalam keorganisasian yang berkaitan dengan industri
-          Perubahan peran manajer
-          Perubahan kemampuan yang dibutuhkan dari manajer

Ini merupakan 3 buah kunci yang masing-masing berdiri sendiri dalam memberikan kontribusi terhadap suatu sikap manajerialyang efektif yang menunjukan kecendrungan sama di dunia. Perbedaan pokok diantara negara-negara produsen dan diantara perkebunan dalam negara-negara tersebut condong ketingkat perubahan yang sudah terjadi dan tingkat mana yang sedang berjalan. Perlu digaris bawahi bahwa daftar di bawah ini mengambarkan beberapa perubahan yang terjadi dan prosesnya tidak akan berhenti. Itu juga merefleksikan kecendrungan yang terjadi dalam industri dan tidak perlu terjadi pada setiap organisasi. Jadi itu semua tidak dapat dijadikan untuk perubahan gaya manajerial.


                                                                                                     
II.4. Lingkup Organisasi

               Lingkup organisasi agribisnis telah berubah secara dramatis selama 2 dekade lalu dan terus berubah dengan cepat. Perubahan mencolok yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
               Perubahan dari perusahaan asing menjadi perusahaan nasional ditandai diindonesia dan malaysia, juga di indiadan negara lainnya. Pergerakan ini condong untuk di barengi dengan penurunan persaingan dalam jumlah manajemen yang dilakukan oleh orang-orang asing. Penurunan ini juga nampak pada perusahaan- perusahaan multi nasional yang memiliki kebijakan untuk menambah orang-orang pribumi untuk menduduki posisi top manajemen.

               Dahulu, bidang agribisnis dianggap kegiatan tertutup yang tidak memiliki hubungan dengan dunia luar. Komunikasi dengan menggunakan modern dan meningkatkan jumlah penduduk di negara tropis membuat banyak perkebunan lebih bersifat sebagai industri lokal dengan memperkerjakan penduduk yang berada di sekitarnya. Ketercualian dan kesenjangan komunikasi memang masih terasa seperti di daerah-daerah bukan bukaan baru, dimana perkebunan yang dibuka berada jauh di ibukota. Tetapi dengan menurunya harga penggunaan telepon satelit kita berharap kesenjangan komunikasi dapat di jembatani segera.

               Perkebunan biasanya menerapkan peraturan tersendiri. Ada kecendrungan bahwa bibit di anggap sebagai tujuan akhir. Sekali dipanen dan diproses maka akan berakhir. Pendekatan sudah dilakukan dengan membuat perkebunan sebagai bisnis dimana tujuan manajemen tidak hanya sekedar menumbuhkan bibit untuk mendapatkan uang.

               Perubahan kultural dari perkebunan menjadi perniagaan juga mengangkat penyesuaian perangkat manajemen dan organisasiserta filosofi yang diambildari industri lain. Ini meliputi penciptaan proses perniagaan, total manajemen kualitas ( TQM / Total Quality Management ) peningkatan prestasi proyek dan melakukan persaingan.

               TQM dilindungi oleh beberapa obat melawan penyakit dalam manajemen. Untum mensukseskan TQM diperlukan perubahan yang mendasar dalam kultur organisasi. TQM bukan suatu yang dapat dibeli dan diterapkan oleh konsultan secara cepat. Ini lebih merupakan filosofi yang menempatkan konsumen sebagai keutamaan dan menuntut setiap orang dalam organisasi berupaya secara maksimal dengan sumber-sumber yang ada.

               Ini merupakam filosofi yang meminta bahwa tidak ada seorang pun yang merasa puas dengan apa yang dikerjakan tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas produk, mempromosikannya, sumber daya manusia, nilainya dan kesenangan untuk menerima konsumen. TQM adalah kultur dari berubahan yang meminta manajemen untuk meningkatkan daya kerja, meghilangkan kekhawatiran dan membimbing dengan contoh. Bagaimana juga dalam beberapa perkebunan yang mencoba untuk menerapkan TQM, masih terasa sulit bagi para manajernya dan anggota lainnya dalam gugus tugas untuk mengenali konsep seperti “ Konsumen, Persaingan, Penambahan nilai dan pasar”.

               Kecendrungan yang konkuren untuk manajemen perkebunan adalah merubah dari pandangan seni menjadi disiplin ilmiah. Pada manajer terus bertanya kepada diri mereka mengapa kualitas tanaman dapat berbeda, tidak hanya diantara lahan-lahan yang ada, tetapi juga terjadi pada setiap perkebunan diantara negara-negara dan benua-benua.

               Sebuah pendekatan yang lebih berkesan yang dilakukan oleh manajemen dalam penerimaan informasi lebih baik, telah memberi makna kepada pergerakan meninggalkan status sebagai penerima pesana  selama bertahun-tahun sebelumnya dimana prosedur yang sudah ada berjalan dengan kaku serta telah membudaya, menjadi lebih meningkat dimana para manajer dituntut untuk memiliki gagasan-gagasan dan sudut pandang serta sanggup mengambil keputusan berkaitan dengan bidang agribisnis mereka dan disadari atas pengalaman dan keputusan ( juga untuk kebijaakan perusahaan secara menyeluruh ).

               Aspek ilmiah dari manajemen agribisnis menjadi bertambahpenting sebagai gerak laju kecendrungan dari intensifikasi buruh kearah kemajuan mekanisme pertanian. Beberapa jenis tanaman seperti teh telah dapat dilakukan proses mekanisasi terutama terutama untuk kerja pemanenan, sedangkan untuk proses panen kelapa sawit atau karet maka proses makanisasi secara penuh masih memerlukan waktu beberapa tahun kedepan.

II.5. Tuntutan-tuntutan Bidang Kerja

               Kita masih ingat pada jaman koliniel tentang adanya para bangsawan pereusahaan yang menjadi “tuan tanah” dimana ucapan mereka merupakan hukum. Disini tidak dimasukkan bahwa mereka sudah tidak ada lagi, tetapi kalaupun masih ada berarti itu merupaka era lain. Manajer senior pada saat ini memiliki peran yang lebih mendekati sebagai seorang pelatih team yang secara terus menerus mencoba untuk meningkatkan kualitas para pemainnya. Ia dapat memberi saran dengan tegas dan dengan lemah lembut kepada para pemain kapan sajaia mau tetapi secara pasti ia mengetahuipada setiap penutup hari semua itu akan menjadi kekuatan mereka dan kemampuan mereka yang akan menentukan apakah dapat memenangkan permainan atau kalah ketika mereka memasuki lapangan.

Perubahan sifat pekerjaan manajer


II.6. Kemampuan Individu

            Untuk menghadapi tantangan ini para pimpinan manajerr dimasa mendatang perlu dilengkapi dengan kecakapan dan keahlian baru. Mereka perlu memainkan peran dan tangguang jawab yang berbeda seolah-olah mereka harus menjalankan misi dan objektifitas untuk abad selanjutnya. Untuk menata secara efektif, manajer hari esok harus meningkatkan kemampuannya untuk bidang tugas dan kegiatan yang lebih luas agar dapat memenuhi tuntutan tugas dan lingkup organisasi yang kian tumbuh, dimana ia berada.

Perubahan tehadap tingkat kemampuan
Manajerial yang dibutuhkan


II.7. Strategi Pengembangan Manajemen

            Untuk meyakinkan bahwa agribisnis dilengkapi dengan jenis manajer yang tepat dimasa mendatang,pimpinan masa kini perlu mengenali kebutuhan akan unsur baru ini. Para manajer muda yang terdidik perlu dimotivasi untuk mengenali jalan karier dan secara aktif mencari tantangan dan menerima tanggung jawab. Mereka harus percaya bahwa karier dibidang agribisnis bukan ibarat menyelam kedalam air deras dari ketidak pastian bidang pertanian. Mereka tidak hanya puas dengan menjadi assistent manajer “belajar melalui pekerjaan
“ tetapi harus mempunyai keinginan meraih kemajuan pesat untuk mencapai jenjang profesionalisme.

            Strategi pengembangan manajer yang baik, bagaimanapun membutuhkan lebih dari sekedar penerapan program pelatihan (mad hoc). Secara jelas dan objektif pengembangan manajemen secara luas membutuhkan rencana sama seperti rencana pengembangan usaha.
            Keterlibatan badan usaha terhadap objektifitas seperti ini harus didukung oleh manajer terkait untuk mengembangkan karier anak buahnya. Skema peningkatan dari prestasi dan karier diperlukan untuk mendukung dan menambah daya guna upaya menuju kearah objektifitas organisasi secra menyeluruh. Sebagai tambahan, sistem pemberian penghargaan juga diperlukan khususnya yang berhubungan dengan prestasi, serta perencanaan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dimasa mendatang.
            Langah awal dengan menerapkan strategi yang diambil yaitu dengan memenuhi keperluan akan pelatihan yang kompherebsif. Ini dimulai melalui temu wicara ini adalah untuk menjelaskan tentang prosedur yang diajukan dan untuk meyakinkan bahwa manajemen puncak akan melihat strategi  pengembangan manajemen sebagai refleksi dari persepsi mereka terhadap kebutuhan perusahaan. Setelah itu dilakukan investigasi melalui wawancara secara perorangan dengan para manajer serta beberapa kali seminar untuk direktur dan senior manajer lainnya.

            Laporan hasil rekomendasikanuntuk melengkapi perusahaan dengan perbaikan yang cepat dan akurat terhadap prestasi manajemen. Ini dapat dilakukan melalui beberapa kali program pelatihan manajemen yang intensif bagi para manajer dari segala tingkatan. Sebelum pelaksanaan penerapan manajemen, persetujuan maupun komiktmen dari masing-masing direktur dari setiap perusahaan harus diperoleh.

Program-program demikian diarahkan untuk:
            Membekali para manajer dengan kecakapan manajerial baik secara teknis maupun umum yang diperlukan untuk menangani pekerjaan secara efektif dan efisien.
            Menyapkan mereka untuk bertanggung jawab manajerial yang lebih besar dimasa mendatang.

Daftar Pustaka

www.manajemen-agrabisnis.co.id
Pembahasan dari buku manajemen agrabisnis.